Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Amin Rais (foto: Okezone) JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) santer dikabarkan akan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Wacana duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa bahkan kabarnya telah mendapat restu dari Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional, Amien Rais.
Wakil Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos mengaku kecewa jika benar itu merupakan sikap politik Amien Rais. Bonar menilai, dengan mendukung Prabowo, Amien menurutnya bukanlah tokoh reformasi.
"Kalau berpolitik tanpa hati nurani semua bisa dihalalkan. Bagi Amien Rais dan PAN, yang utama adalah bagaimana meraih kekuasaan," kata Bonar, Senin (12/5/2014).
Dia juga mengaku tidak habis pikir dengan sikap politik Amien Rais yang dahulu dikenal sebagai tokoh lokomotif reformasi. Padahal lanjut Bonar, Prabowo merupakan tokoh yang diduga bermasalah dengan HAM di era itu.
"Saya tidak heran dengan hal itu. Amien Rais sesungguhnya bukan penggerak reformasi, dia hanya pandai membaca arah waktu itu," cetusnya.
Kendati begitu, menurut Bonar wajar saja jika Amien Rais kemudian mendukung Prabowo. Pasalnya, saat ini Amien bukan lagi tokoh, melainkan politikus praktis. Sehingga sah-sah saja jika Amien mendukung Prabowo.
"Bagi elite politik pencari kekuasaan, isu HAM atau kemanusiaan bukan suatu hal yang diprioritaskan. Kita masih jauh dari menciptakan politik yang beradab di negeri ini," sebutnya.
Hal senada disampaikan Koordinator KontraS, Haris Azhar. Menurutnya, Amien bukan lagi tokoh pro demokrasi. Namun, sama seperti politisi pragmatis lainnya, yang lebih berorientasi kepada kekuasaan.
"Mereka cuma mengejar kekuasaan saja. Mereka lupa pada sejarah penderitaan dalam membuka demokrasi di Indonesia. Bakat penyelewengan Amien dimulai saat menjatuhkan Gus Dur," ujar Haris. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.