Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Perebutan kursi capres (Foto: Ilustrasi, Feri U/okezone) JAKARTA - Indonesia mengukir sejarah dalam pesta demokrasi. Pemilihan Presiden yang awalnya dilakukan oleh Majelis Pemusyawaratan Rakyat kini dilakukan secara langsung dengan dipilih oleh rakyat.
Hal itu ditandai dengan amandemen UUD 1945 pada 2002. Pemilihan presiden (Pilpres) pun dilakukan secara langsung pertama kali pada Pemilu 2004.
Dalam Pilpres 2004, dilangsungkan dalam dua putaran karena tidak ada capres yang memiliki suara di atas 50 persen. Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla serta Megawati Soekarnoputri dan Hasyim Muzadi akhirnya harus bersaing ketat dalam putaran kedua.
Dalam pemilihan itu, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla akhirnya menjadi pemenangnya. Pergantian kekuasaan saat itu berlangsung lancar dan hampir tidak terjadi huru hara yang berarti. Kecacatan demokrasi hanya terjadi saat Megawati memilih untuk tidak menghadiri upacara pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden.
Pada Pilpres 2009, Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono kembali “bertarung”. Kali ini Megawati bersanding dengan Prabowo Subianto, sedangkan Susilo Bambang Yudhoyono menggandeng Boediono.
Secara mengejutkan, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono menang satu putaran dengan suara 60,80 persen. Hal tersebut imbas dari kemenangan telak Partai Demokrat dalam pemilihan legislatif sebelumnya.
Tahun ini, Pilpres diikuti oleh dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto menggandeng Hatta Rajasa dan Joko Widodo bersanding dengan Jusuf Kalla. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.