Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Debat capres di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta Selatan (Foto: Heru/Okezone) JAKARTA - Debat Capres yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) kemarin malam, dinilai belum sempurna. Hal tersebut lantaran kedua calon presiden (capres) belum memberikan porsi debat untuk masyarakat kalangan bawah.
"Kalau kita melihat di Indonesia ada pelapisan masyarakat, artinya masyarakat kita tidak homogen, ada kelas-kelasnya. Kalau kantong besarnya ada di masyarakat kalangan menengah dan bawah," kata Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti ZUhro saat berbincang dengan Okezone, Selasa (17/6/2014).
Saya melihat, lanjut Siti, memang daya cerna dan nalar yang disampaikan capres masih butuh argumen-argumen, berbau perpestif teoritis. "Di pelosok Indonesia sebetulnya hanya membutuhkan argumen yang simple," terangnya.
Seharusnya capres mampu menyiapkan secara khusus untuk masyarakat di pelosok Indonesia."Seharusnya dikombinasikan bahasa yang disampaikan," tukasnya.
Masyarakat di lapisan bawah memerlukan argumentasi bagaimana capres mampu membuat hidupnya lebih baik, jika terpilih nanti. "Kira-kira apa rencana capres untuk dapat membuat masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, kalau kebutuhan pokok sembako, dan pangan. Hal yang pokok itu yang menarik untuk mereka. saya yang miskin , bagaimana bisa setelah ada presiden baru tidak miskin lagi?" pungkasnya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.