Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
SOLO - Calon presiden Prabowo Subianto mengaku jenuh dengan pujian dan sanjungan yang ditujukan untuknya. Dia justru rindu kritikan-kritikan tajam seperti yang diterimanya sebelum pemilihan legisltif digelar.
"Terus terang saya mulai jenuh dengan kata-kata manis dan banyaknya sanjungan kepada saya. Saya rindu dengan kritikan serta hujatan tajam seperti sebelum pileg digelar," ujar Prabowo di hadapan ratusan pendukungnya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2014).
Dia mengibaratkan, kritikan yang datang bagai badai yang menghantam kapal di lautan. Jika nahkoda tangguh dan andal, maka kapal mampu tetap berlayar sampai tujuan.
Selain itu, badai juga memberi pelajaran bagi nakhoda untuk menganalisa keputusan yang diambil. Bisa saja badai menghampiri lantaran nakhoda salah memilih jalur atau karena alasan lain.
"Bila tidak ada badai maka nahkoda bisa seenaknya saja membawa kapal. Untuk itu jangan ragu mengkritik saya," terangnya.
Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan, bila dirinya dan Hatta Rajasa dipercaya memimpin Indonesia, menurutnya itu bukanlah kemenangan pribadi.
"Tentu itu kemenangan kita semua. Seperti saat ini, saya berdiri dihadapan para pemenang-pemenang semua. Rakyat Indonesialah yang menang," pungkasnya.
(ris)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.