Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Ilustrasi Okezone JAKARTA - Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk bertarung di Pilpres 9 Juli mendatang.
Meski banyak pihak menyebut duet keduanya sangat potensial memperbaiki kondisi bangsa, namun potensi terjadinya matahari kembar dalam pucuk kepemimpinan di antara keduanya tetap ada mengingat kompetensi JK sebagai negarawan senior.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan, sebenarnya Jokowi sudah menyadari ada kemungkinan matahari kembar sejak awal. Itu sebabnya dari awal Jokowi sudah menginginkan cawapres yang muda.
"Sabam Sirait juga mengisyaratkan bahwa sebaiknya JK tidak sebagai cawapres, tetapi berposisi sebagai pengayom seperti Megawati," kata Hendri, Selasa (20/5/2014).
Menurutnya, tantangan dan tekanan akan keberhasilan program-program bakal lebih besar di duet Jokowi-JK dibandingkan Prabowo-Hatta Rajasa. Duet Jokowi-JK, kata Hendri, harus sama-sama menurunkan ego untuk meredam potensi terjadinya matahari kembar.
"Jokowi-JK harus sama-sama menurunkan ego. Bila tidak, Jokowi akan kesulitan memimpin negara karena berada di tengah-tengah antara dua negarawan senior, Megawati dan JK," pungkasnya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.