Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
ilustrasi (Okezone) JAKARTA - Kisruh di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disinyalir imbas dari politik kekuasaan. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pro Demokrasi, Andrianto.
Menurutnya, ambisi terhadap kekuasaan dapat mengikis ukhuwah islamiyah yang sudah sejak lama terbangun di dalam partai berlambang Kakbah itu.
"Saya rasa imbas dari politik kekuasaan yang membuat Ukhuwah Islamiyah menjadi pudar," ujar Andrianto kepada Okezone di Jakarta, Selasa (22/4/2014).
Menurutnya, partai besutan Suryadharma Ali itu harus memberi teladan kepada partai politik di Indonesia, khususnya partai berbasis Islam.
"Sebagai parpol Islam tertua selama 41 tahun kita sangat miris, harusnya PPP memberikan teladan. Kalau sudah begini sangat sulit bargains PPP untuk konten untuk kontestasi Pilpres ini, jadinya status quo, Karena dalam Undang-undang Pilpres disebutkan pimpinan parpol adalah ketum dan sekjen," pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, kekisruhan yang terjadi di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bermula Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) hadir dalam kampanye Partai Gerindra di Stadion GBK beberapa waktu lalu, dan membuat para kader tidak senang dengan hadirnya SDA dengan beberapa petinggi PPP.
Lalu SDA telah memecat Waketum PPP Suharso Manoarfa karena dianggap melakukan indisipliner terhadap partai. Posisinya kemudian, digantikan Djan Faridz yang sebelumnya menjawab Wakil Ketua Majelis Pakar DPP PPP.
Sedangkan, Sekjen PPP Romahurmuziy dirotasi menjadi Ketua DPP. Kemudian, SDA mengangkat Wasekjen PPP Isa Muchsin menempati posisi Sekjen.
Tak hanya itu, empat Ketua DPW PPP juga dipecat, yakni Ketua DPW Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW Jawa Timur Musyaffa Noer, Ketua DPW Sulawesi Selatan Amir Uskara, dan Ketua DPW Sumatera Utara Fadli Nursal. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.