Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Aburizal Bakrie (Foto: Dok. Okezone) JAKARTA - Pencapresan Aburizal Bakrie hingga kini masih menuai pro kontra di kalangan internal kader Partai Golkar. Bila merujuk pada hasil hitung cepat pemilu legislatif yang lalu, partai beringin tidak memungkinkan untuk mengusung calon presiden langsung alias harus berkoalisi.
Golkar harus lebih cermat dan matang dalam menyusun strategi guna meraih hasil positif pada pemilu presiden Juli mendatang.
"Evaluasi pencapresan Ical tentunya sudah sangat telat dan Golkar tidak bisa berbuat banyak di masa injury time seperti ini karena waktunya sudah mepet," ujar analis politik Charta Politika, Arya Fernandez saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Senin (21/4/2014) malam.
Menurut Arya, saat ini di internal Partai Golkar, tidak ada seorang kader pun yang memiliki elektabilitas di atas Ical. Di internal Golkar lanjut Arya, Ical sudah yang terbaik.
"Golkar sadar bahwa elektabilitasnya tidak meningkat. Golkar sebaiknya tetap mendukung pencapresan Ical tetapi juga menyiapkan rencana lain, yaitu mendukung presiden terpilih siapapun dia sehingga Golkar bisa masuk dalam lingkar pemerintahan," paparnya.
Lebih lanjut Arya mengatakan, selain menyusun strategi pemenangan Ical, Golkar juga harus jeli dalam menentukan cawapresnya. Ical disarankan agar memilih cawapres yang berasal dari tokoh partai maupun yang berlatar militer.
"Kalau secara grade, cawapres pilihan pertama idealnya berasal dari tokoh partai politik dan pilihan kedua cawapres yang merepresentasikan dari kalangan militer. Tetapi saya kira Ical akan lebih memilih cawapresnya dari tokoh partai," pungkas Arya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar, Akbar Tandjung, mengingatkan Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie agar tidak terlalu berambisi lagi menjadi calon presiden (capres) Golkar.
Pasalnya, melihat hasil quick count pascapemilu legislatif lalu, hasil yang diperoleh Golkar tidak memungkinkan untuk mengusung calon presiden langsung, dan akan memaksa untuk berkoalisi.
"Ical harus memperhatikan dukungan kursi. Enggak boleh mengatakan akan maju terus (sebagai capres). Seharusnya sekarang Ical mengatakan sejauh dengan dukungan suara yang cukup, saya akan maju terus. Kalau suara dan kursi tidak cukup, saya serahkan kepada pengurus parpol," kata Akbar ditemui di kediamannya Minggu 13 April lalu. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.