Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Persiapan pengamanan Pemilu 2014 (foto: dok Okezone) JAKARTA - Pemilihan legislatif yang akan berlangsung besok diperkirakan akan berjalan aman. Namun, kericuhan berpotensi terjadi saat penghitungan hingga setelah penghitungan suara.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan setidaknya ada delapan daerah rawan yang perlu diantisipasi Polri yakni Jakarta, Aceh, Sumatera Selatan (Sumsel), Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua.
"Hal ini mengacu pada situasi menjelang Pemilu 2014. Sejak Februari hingga awal April terjadi 16 kasus kekerasan di berbagai tempat. Di Aceh ada 11 kasus terdiri dari penembakan, pembakaran, pelemparan granat dan pengeroyokan," kata Neta kepada Okezone, Selasa (8/4/2014).
Kemudian, di Yogyakarta ada dua kasus yakni pelemparan bom molotov dan perkelahian massa kampanye. Sedangkan di Papua terjadi penembakan anggota polisi dan TNI.
"Sumsel pembakaran Kantor Bupati dan di NTB pembakaran Gedung KPUD. Akibatnya empat orang tewas dan delapan luka," tegasnya.
Berbagai konflik yang terjadi belakangan, menurutnya, menjadi potensi ancaman bagi situasi keamanan sepanjang proses Pemilu 2014. Oleh karenanya, dia meminta Polri untuk mencermati delapan daerah tersebut.
"IPW menilai terjadinya konflik di delapan daerah itu tak terlepas dari keteledoran pimpinan kepolisian di daerah tersebut, yang tidak mencermati dan tidak melakukan deteksi dini maupun antisipasi dini secara maksimal," paparnya.
Dia mengatakan, setelah proses Pemilu 2014 selesai, Kapolri Jenderal Sutarman perlu mengevaluasi pejabat polisi di daerah. "Dia juga harus mengganti para Kapolda dan Kapolres yang gagal menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya," tutupnya. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.