Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Amin Rais (foto: Okezone) JAKARTA - Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kurang sepakat bila istilah koalisi poros tengah kembali digunakan kembali. Menurut dia, istilah itu memiliki konotasi yang sempit dan tidak relevan lagi untuk digunakan.
"Saya usulkan poros tengah enggak usah dipakai lagi, konotasinya sempit. Lagipula konotasinya itu sudah lepas setengah dekade lebih," kata Amien saat menghadiri pertemuan tokoh Islam dan Partai Islam di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).
Amien lebih merasa cocok, kalau istilah koalisi yang digunakan itu adalah koalisi Indonesia Raya. Sebagaimana kata itu tertuang dalam bait lagu kemerdekaan bangsa Indonesia. "Saya usulkan koalisi Indonesia Raya, karena kata ini disebut tujuh kali dalam lagu kita," tuturnya.
Amien menambahkan, istilah koalisi Indonesia Raya lebih berkesan mewakili seluruh lapisan baik itu suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia. "Jadi bisa merangkul semua, semua teman Kristiani, Hindu , Budha, Kongucu. Lalu dipadukan dengan kelompok poros tengah, ini gagasan saya, acuannya Pancasila dan UUd," pungkasnya.
Sekedar diketahui, Amien Rais membentuk poros tengah pada tahun 1999, poros tengah berisikan koalisi partai-partai Islam. Poros tengah kemudian sukses mengantarkan Almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai presiden keempat RI.
Gus Dur kemudian terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 dengan 373 suara, sedangkan Megawati hanya 313 suara. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.