Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Ilustrasi, kabinet SBY berfoto di depan Istana YOGYAKARTA - Menteri dalam kabinet pemerintahan periode 2014-2019 tidak harus tokoh populer. Yang paling penting menteri mendatang lebih mengutamakan profesionalitas.
"Tidak harus dari tokoh yang sudah populer, bisa saja sama sekali tidak dikenal publik, namun benar-benar bisa bekerja dan menjunjung tinggi profesionalitas," kata pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tulus Warsito, Rabu (6/8/2014).
Menurut dia, banyak tokoh yang sebetulnya memiliki potensi besar dan mampu bekerja serta menguasai bidangnya, namun tidak populer.
"Yang terpenting perlu dilihat postur keilmuannya, penguasaan bidang, pola kerja, dan integritasnya," tambah dia.
Ia juga berpendapat, anggota kabinet mendatang adalah yang dapat menyesuaikan dengan pola kerja Joko Widodo (Jokowi) apabila nanti resmi dilantik menjadi presiden.
"Cara kerja Jokowi kami perkirakan tidak jauh berbeda dengan saat di Solo dan Jakarta. Menterinya harus yang dapat menyesuaikan dengan pola kerja Jokowi," cetus dia.
Sementara itu, terkait kemungkinan adanya pro-kontra calon menteri diambil dari partai politik, menurut dia tidak masalah, asalkan tetap dapat mengutamakan profesionalitas.
"Dari partai politik atau bukan, tidak masalah. Yang penting bisa menjalankan tugas seperti dalam kontrak politik," paparnya.
Di dunia maya, beredar nama-nama yang disebut-sebut masuk bursa calon menteri kabinet Jokowi-Jusuf Kalla. Seperti Ignasius Jonan, Sri Adiningsih, Maruarar Sirait, dan Andi Gani Nena Wea. (ant//trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.