Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Joko Widodo JAKARTA - Pengamat politik Arya Fernandes mengatakan, tantangan pertama Joko Widodo jika sudah resmi menjadi Presiden yakni membentuk kabinet yang profesional. Jokowi harus bisa menempatkan orang yang tepat di posisi tepat.
"Selama ini, publik berharap Jokowi bisa membentuk kabinet yang profesional. Kalau tantangan pertama ini tak berhasil tentu akan menjadi kerikil bagi pemerintahnya," kata Arya kepada Okezone, Kamis (31/7/2014).
Menurut Arya, menciptakan kabinet profesional tentu tidak mudah karena partai koalisi pendukung pasangan Jokowi-JK saat mencalonkan diri sebagai presiden dan wakil presiden sudah mengirimkan nama-nama. Namun, janji Jokowi koalisi tanpa syarat akan ditagih publik.
"Kabinet profesional bisa dari partai atau dari luar. Orang profesional itu punya keahlian khusus dan latar belakangnya bisa mendukung pos tertentu," terangnya.
Dalam beberapa kampanye, lanjut dia, Jokowi selalu mengatakan koalisi yang dibangun tanpa syarat. Partai koalisi juga kerap berujar jika pembentukan kabinet adalah kewenangan Jokowi. "Kita menunggu apakah pembentukan kabinet sesuai janji dia," ungkapnya.
Arya mengatakan pos-pos yang harus diisi orang-orang profesional di antaranya Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, BUMN dan ESDM.
Beberapa nama dari kalangan profesional yang kerap disebut-sebut berpotensi duduk di kabinet Jokowi seperti Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea, Dirut PT KAI Ignasius Jonan, serta ekonom Sri Adiningsih.
"Harus dicari orang yang tepat untuk posisi yang tepat. Jangan sampai salah mencari menteri. Kalau sampai salah akan jadi kerikil bagi Jokowi," pungkasnya. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.