Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) yakin kecurangan pasti terjadi pada setiap penyelenggaran pemilihan presiden. Sebab, integritas penyelenggara pemilu masih rendah.
"Manipulasi suara biasanya terjadi di level PPK, KPPS, TPS maupun di KPU kota/kabupaten," kata Ketua Perludem, Didik Supriyanto di Kantor KPU, Jakarta, Kamis (19/6/2014).
Menurut Didik, bentuk kecurangan yang sering terjadi adalah saksi atau tim sukses partai politik bekerja sama dengan petugas untuk mengubah hasil perolehan suara di tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya, praktek kotor seperti itu sulit dihilangkan.
"Peluang kecurangan di pilpres selalu ada, dan tidak mungkin dihilangkan," tegasnya.
Dia menambahkan, seharusnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tampil sebagai wasit untuk menindak kecurangan-kecurangan yang terjadinya. Sayangnya, lembaga yang dikomandoi Muhammad itu belum bisa diandalkan. "Bawaslu hanya diam," singkatnya.
Didik mengusulkan agar KPU membentuk tim khusus yang memonitoring TPS di daerah yang rawan kecurangan. Dia juga meminta partai politik menyiapkan saksi atau tim sukses yang berintegritas.
"Jika tidak, kecurangan akan terus terjadi," tandasnya. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.