Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - Awalnya komunikasi politik Partai Golkar dengan Partai Gerindra begitu hangat. Bahkan, Prabowo Subianto dan Aburizal Bakrie (Ical) digadang-gadang bakal berdampingan di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014.
Namun, kondisi mendadak berubah ketika Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie bertemu dengan calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo, di Pasar Gembrong, Jakarta, kemarin.
Wasekjen Partai Golkar, Tantowi Yahya, mengibaratkan koalisi dengan perkawinan. Jika tak cocok maka hal itu tidak akan terjadi. Itulah yang dirasakan Golkar dengan Gerindra.
"Golkar dengan Gerindra enggak jodoh. Koalisi ini bicara perkawinan, kalau ada yang merasa enggak cocok, ya enggak jadi. Chemistry-nya enggak nyambung," katanya kepada Okezone, Selasa (13/5/2014).
Selain itu, menurut Tantowi, politik selalu dinamis, sehingga apa pun bisa berubah dari waktu ke waktu. Komunikasi Golkar dengan PDIP, menurutnya, belum menyinggung soal capres dan cawapres, tapi lebih mengutamakan bagaimana dua partai tersebut bisa menyatu.
"Karena kalau itu terjadi bagus untuk rakyat, di mana akan terjadi koalisi dua partai besar dengan kekuatan besar untuk menjamin stabilitas di pemerintahan dan parlemen," pungkasnya. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.