Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Foto: Okezone JAKARTA - Partai Gerindra sukses menempati posisi tiga besar berdasarkan quick qount dengan perolehan suara sekira 12 persen.
Gerindra pun optimistis bahwa Prabowo Subianto akan memenangi persaingan Pilpres mendatang dengan penguatan koalisi antar parpol dan rakyat berbasis kultural dan kekeluargaan.
"Basis ini adalah kekuatan dasar untuk melahirkan kembali nasionalisme Indonesia yang lahir batin. Sekaligus sebagai pemulihan luka sejarah kebangsaan, sesuai kondisi mutakhir kekinian," ungkap politisi Partai Gerindra, Yudi Syamhudi Suyuti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/4/2014).
Caleg DPR RI Gerindra untuk Dapil Jawa Tengah 6 ini menilai, Prabowo sebagai sosok calon pemimpin pemersatu bangsa dalam mainstream partai yang berangkat dari gerakan nasionalisme yang konsisten hingga saat ini.
"Jika diwujudkan dalam koalisi kepartaian, Gerindra sebagai partai kerakyatan lebih memilih berkoalisi dengan partai berbasis Islam sebagai syarat PT 20 persen dan diperkuat dengan koalisi rakyat kultural dan kekeluargaan," terangnya.
Yudi menuturkan, partai-partai berbasis Islam yang akan menjadi koalisi politik Gerindra bukan berarti berasal dari poros tengah. Akan tetapi partai Gerindra lah yang akan memimpin koalisi kepartaian dan kerakyatan. Ini lanjutnya, merupakan koalisi Pancasila dalam manifestnya.
"Sedangkan untuk penguatan dengan rakyat, tentu Partai Gerindra mendorong terjadinya persatuan rakyat sebesar-besarnya. Termasuk yang terkelompok dalam keluarga besar eks PKI, umat beragama, pekerja, pengusaha, suku-suku adat dan seluruh kekuatan rakyat," papar Yudi.
Menurutnya, kekuataan utama rakyat adalah kekeluargaan, dan dalam sebuah keluarga Indonesia sudah dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika yang bersifat kultural.
"Dan dalam koalisi ini mengarah pada pola komite rakyat untuk menentukan arah bangsa sebagai bangsa," tandasnya.
(sus)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.