Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
ilustrasi logo Komisi Pemilihan Umum (Foto: Dok. Okezone) JAKARTA - Pemilu 2014 oleh banyak pihak disebut sebagai pemilu terburuk. Sebagai penyelenggara pemilu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) dituding sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahuddin mengatakan, persoalan yang paling mengemuka dalam permasalahan di pileg maupun pilpres yang digugat di DKPP dan MK adalah daftar pemilih.
"KPU tidak mampu menyusun DPT yang berkualitas. Implikasinya munculnya daftar pemilih baru yang tidak sesuai peraturan perundangan," terang Said dalam diskusi Sindo Trijaya, yang bertajuk Pemilu Belum Beres di Cikini, Jakarta, Sabtu (16/8/2014).
Menurut Said, daftar pemilih baru yang tidak sesuai peraturan perundang-undangan adalah Daftar pemilih khusus tambahan (DPKTb).
"Syarat dan cara di MK bagaimana masyarakat yang tidak terdaftar di DPT bisa menggunakan hak memilihnya itu tidak dipenuhi oleh KPU. Tetapi dia membuat aturan sendiri yang menyimpang dari apa yang diatur mahkamah," bebernya.
KPU kata dia adalah pihak yang bertanggung jawab dalam carut marutnya pemilu legislatif maupun pemilu presiden. "Biang keladinya adalah KPU karena tidak mampu menyusun daftar pemlih dengan baik," jelasnya.
Said meminta agar lembaga yang dipimpin Husni Kamil Manik itu patut diaudit karena sejumlah persoalaan tersebut.
"Pantasnya KPU diaudit apakah dana yang keluar besar digunakan untuk itu karena Daftar pemilih khusus tambahan ini tidak berkualitas," tuntasnya. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.