Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Jokowi Diminta Tak Bagi-Bagi Jatah saat Susun Kabinet (Foto: Antara) PURWEKERTO - Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla diharapkan dapat menunjukkan komitmen tidak melakukan politik 'dagang sapi' dalam penyusunan kabinet.
"Kalau kaitannya dengan kabinet mendatang, itukan memang yang sekarang ini santer dari kubu Jokowi-JK karena memang yang telah ditetapkan KPU sebagai capres-cawapres terpilih. Saya berharap kabinet mendatang sebagaimana yang menjadi komitmen Jokowi-JK untuk tidak melakukan politik 'dagang sapi' itu," kata pengamat politik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ahmad Sabiq di Purwokerto, Rabu (6/8/2014).
Dalam hal ini, kata dia, kabinet tersebut benar-benar akan diisi oleh orang-orang yang profesional atau berkompeten di bidangnya, bukan sekadar bagi-bagi jatah politik bagi para pendukung koalisi.
"Kalaupun ada jatah bagi para pendukung koalisi, itu tentunya yang diutamakan adalah aspek profesionalismenya lebih dahulu," katanya.
Menurut dia, kader-kader partai pendukung koalisi yang mengusung pasangan Jokowi-JK pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014, banyak yang mempunyai kompetensi sehingga dapat masuk dalam kabinet.
"Akan tetapi, jangan kemudian orang-orang yang sama sekali tidak memiliki keahlian untuk mengisi kabinet dipaksakan dipasang di situ," tegasnya.
Menurut dia, hal itu disebabkan tantangan kabinet ke depan lebih berat dan persaingan dengan negara-negara lain lebih tajam.
Lebih lanjut, Sabiq mengatakan bahwa Jokowi-JK sah-sah saja mulai menyusun kabinet meskipun sidang perdana perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) yang dimohonkan tim pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa baru digelar di Mahkamah Konstitusi (MK) pada hari Rabu (6/8).
Bahkan, dia menilai upaya yang dilakukan kubu Jokowi-JK untuk membentuk Kantor Transisi merupakan langkah yang bagus guna menerjemahkan visi-misi agar dapat disampaikan dalam bentuk yang lebih vokasional.
"Demikian pula, dengan bursa nama-nama yang dilempar ke publik, saya kira nanti akan ada tanggapan dari masyarakat. Apabila nanti ada yang dirasa tidak pas, pasti akan ada respons dari masyarakat," katanya. (ant//crl)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.