Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - Pernyataan capres Joko Widodo (Jokowi) soal buy back atau pembelian kembali saham Indosat yang dijual di era Presiden Megawati Soekarnoputri, kembali mendapat kritikan.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Fadhil Hasan, menjelaskan tak ada klausul yang menyebutkan Indosat dapat dibeli kembali seperti dikatakan Jokowi saat debat capres.
"Kalau seperti yang dikatakan Jokowi ya tidak mungkin, karena tidak ada dalam SPA (sales and purchase agreement) kemungkinan buy back itu," kata Fadhil, Selasa (1/7/2014).
Namun, jika Qatar ingin menjual dan Indonesia ingin membeli kembali, seperti transaksi jual-beli biasa, kata Fadhil, tidak menjadi masalah. "Tapi harganya tentu tergantung penjual. Jadi susah melaksanakan apa yang dibilang Jokowi," ucapnya.
Selain itu, jawaban Jokowi yang menyatakan penjualan Indosat karena negara sedang krisis, pun dinilai tidak tepat. Pasalnya, perekonomian Indonesia saat itu sudah mulai pulih.
"Target pertumbuhan sudah sekira empat persen, inflasi sembilan persen. Walau anggaran masih defisit yang ditutupi oleh pinjaman luar negeri dan privatisasi (menjual Indosat). Tapi sebenarnya itu merupakan langkah keliru karena Indosat merupakan perusahaan strategis," imbuhnya. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.