Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
ilustrasi pencoblosan Pilpres (Foto: Dok. Okezone) JAKARTA - Sekelompok orang yang tergabung dalam Gerakan Revolusi Mental (GRM) menegaskan akan menolak hasil pilpres meski belum diumumkan secara resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal itu lantaran pilpres yang lalu dinilai telah marak terjadi kecurangan.
Koordinator GRM, Azka Maulana menjelaskan, dalam prosesnya terdapat sejumlah kejanggalan di beberapa daerah saat penghitungan surat suara sehingga terlihat kecurangan yang seharusnya berlangsung bersih dan transparan.
"Terdapat banyak catatan buruk dalam proses itu (pilpres)," tegas Azka saat melakukan orasi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Jumat (18/7/2014).
Menrutnya, salah satu catatan buruk ketika Komisi Pemilihan Umum (KPU) meloloskan data formulir C1 ke situs resmi www.kpu.go.id yang bermasalah. Kasus ini terjadi di Tempat Pemungutan Suara 47 Desa Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten/Kota Tangerang Banten.
Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan pilpres di luar negeri tepatnya di Selangor, Malaysia lanjut Azka, diduga terjadi penggelembungan suara dari jumlah yang ada dan surat suara tercoblos untuk salah satu calon presiden. Penghitungan ini kata dia, bersumber dari surat suara yang disalurkan melalui drop box.
"Masih banyak lagi kecurangan dalam proses penghitungan suara oleh KPU yang terindikasi dilakukan untuk mengurangi perolehan suara salah satu calon," cetusnya. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.