Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Ilustrasi pasukan Kopassus (Dok Okezone) JAKARTA - Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dituding tidak netral karena diduga lebih condong ke salah satu calon presiden.
Namun, tudingan tersebut dibantah Letkol Infanteri JO Sembiring. Menurutnya, korpsnya tetap menjunjung tinggi netralitas dan profesionalitas dalam Pilpres.
"Kopassus di bawah kepemimpinan Mayjen TNI Agus Sutomo, mengikuti kebijakan Panglima TNI dan KSAD yaitu, menjunjung tinggi netralitas, tegas dan profesional. Saat ini Kopassus benar-benar berkonsentrasi dalam membina dan meningkatkan profesionalisme," jelas Sembiring dalam keterangannya, Selasa (8/7/2014).
Bahkan kata dia, unsur pimpinan terus melakukan pembinaan dan pemantauan untuk menjaga netralitas tersebut.
"Penekanan dan pemgawasan oleh Danjen dan unsur pimpinanan di jajaran Kopassus terus dilakukan, sehingga Danjen menjamin prajuritnya tidak ada yang memihak salah satu kontestan/tim pendukung, maupun melibatklan diri dalam politik praktis," jelasnya.
Sembiring juga mengapresiasisasi sikap kritis publik menjaga Kopassus agar tidak keluar dari koridornya yakni melindu rakyat.
"Kopassus adalah aset negara dan milik rakyat Indonesia serta senjata negara. Danjen Kopassus sangat berterimakasih serta mengapresiasi kepada warga masyarakat yang mencintai Kopassus dan tidak ingin Kopassus tercela oleh oknum prajurit yang menyimpang," tegasnya.
Pihkanya juga menghimbaau masyarakat agar proaktif melaporkan bila ada oknum Kopassus tidak netral. Begitu sebaliknya, kata dia, publik jangan gampang menyebarkan luas informasi yang kader kebenarannya.
"Jika mengetahui ada oknum yang tidak netral, segera laporkan ke kesatuan, yakin akan ditindak lanjuti. Jika ada info yang belum jelas keberadaannya, maka jangan dianalisa dan diambil kesimpulan sendiri, karena analisa yang dibuat tanpa fakta adalah kebohongan semata," katanya..
Sementara mengenai tulisan Allan Nairn, Sembiring meminta tak meladeni pernyataan Allan. "Menanggapi tulisan Allan Nairn kita tidak perlu menanggapi terlalu jauh, karena tulisannya kerap berisi kebohongan publik. Kita jangan terjebak dalam strategi yang dimainkannya, yang akan membuatnya semakin besar. Marsma Sagoem Tamboen semasa menjabat Kapuspen juga pernah membantah isi tulisan yang bersangkutan," katanya.
"Danjen Kopassus mengajak seluruh komponen bangsa Indonesia mewaspadai isu-isu yang dilontarkan oleh pihak-pihak tertentu yang bertejuan untuk menghancurkan pilar-pilar keutuhan bangsa dan negara, bahkan kedaualatan kita. Kopassus siap bersinergi dengan elemen bagus lain untuk menjaga dan kedaulatan dan keutuhan Ibu Pertiwi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pengamat politik Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens menyatakan, tim pemenangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dikabarkan menggelar pertemuan dengan elemen tentara untuk mendistribusikan uang kemenangan pada pemilihan presiden.
"Dari info yang saya terima, ada pertemuan antara timses Prabowo-Hatta dengan Koppasus dan BIN di sekitar mako Cijantung, untuk distribusi dana dan intimidasi menjelang Pilpres 9 Juli nanti," kata Boni.
(ful)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.