Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
ilustrasi (foto: Okezone) JAKARTA- Lembaga pemerhati lingkung, Greenpeace mengapresiasi kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden terkait diversifikasi energi dari sektor energi terbarukan. Keduanya, sama-sama menitik beratkan energi terbarukan sebagai energi yang sangat penting.
"Pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa telah menjabarkan langkah peningkatan Energi Baru-Terbarukan (EBT) yang konkrit melalui intensif dan sistem feed in tarif, dan target yang jelas yaitu 25 persen APDA 2030," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace, Hindun Mulaika dalam siaran persnya, Minggu (6/7/2014).
Sementara itu, lanjut Hindun, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla ingin mengurangi ketergantungan terhadap subsidi BBM dengan perbaikan transportasi massal khususnya di kota-kota besar yang menjadi salah satu solusi untuk melakukan efisiensi penggunaan energi dan subsidi.
Namun, titik berat terhadap pengembangan energi fosil (gas dan minyak bumi) masih terlihat sangat dominan. "Keduanya belum menggambarkan implementasi sinergi antara pembangunan ekonomi, keadilan sosial dan perlindungan lingkungan," tegasnya.
Menurut Hindun, pasangan Jokowi-JK belum melakukan penjabaran teknis tentang pembangunan rendah karbon yang seharusnya bisa menjadi prioritas baru untuk pembangunan ekonomi Indonesia di masa depan.
"Sedangkan pasangan Prabowo-Hatta melihat masalah ini dari segi pertumbuhan penduduk, tetapi masih belum menyoroti bahwa over eksploitasi sumber daya alam Indonesia secara besar-besaran adalah penyumbang utama kerusakan alam Indonesia," paparnya.
Final debat capres-cawapres telah berlangsung dengan tema Energi, Pangan dan Lingkungan. Debat ini juga merupakan akhir dari kampanye terbuka untuk pemilihan presiden 9 Juli mendatang. (ahm)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.