Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Jokowi (foto:antara) JAKARTA- Ketua bidang advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman menilai ocehan Fahri Hamzah di twitter merupakan sikap kritis terhadap gagasan calon presiden Joko Widodo. Jokowi pun diminta untuk legowo menerima kritikan tersebut.
"Menurut saya apa yang dilakukan pak Fahri itu bukan maksud dari black campaign. Sehingga kita harus bisa memaknai maksud orang berbicara dengan membaca atau mendengar secara keseluruhan, dan berasal dari sumber yang paling bersangkutan," kata Habiburokhman dalam diskusi di Hotel Balairung, Jl. Matraman Raya no. 19, Jakarta Timur, Selasa (1/7/2014).
Menurutnya, Fahri Hamzah bukan menyebut Jokowi sinting tetapi ide terhadap penetapan 1 Muhharam sebagai Hari Santri Nasional itulah yang dianggap sinting.
"Bukan Jokowi sinting tapi idenya itu. Jadi jangan seperti itulah. Dia itukan Gubernur Jakarta non aktif, jadi Jokowi harus legowo jika dikritik," kata Habiburokhman.
Dia menegaskan ocehan Fahri tidak ada yang salah. Namun, dia mengakui momentumnya yang salah, sehingga hal ini yang membuat Fahri Hamzah mudah dikriminalisasi.
"Tidak ada yang salah dengan twit-nya Pak Fahri. Menawarkan 360 hari itu yang sinting. Kritik itu didengar bukan dikriminalisasi," kata Habiburokhman. (ugo)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.