Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Jokowi-JK saat mengikuti debat capres-cawapres di Balai Sarbini, Jakarta (Foto: Heru H/okezone) SOLO - Jelang pemilihan Presiden (Pilpres) 9 April mendatang, selebaran gelap yang menyudutkan Calon Presiden (Capres) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo bertebaran di Kota Solo.
Pantauan Okezone, di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI Kantor Taspen, Jalan Veteran, Solo, di pojok ruangan ATM terdapat delapan lembar selebaran gelap. Dalam selebaran tersebut berisi dua kutipan berita tentang Jokowi.
Pertama berisikan hasil wawancara dengan Joko Widodo usai jumpa pers setelah pemaparan platform ekonomi Jokowi-JK yang dimuat salah satu media online nasional. Di sana terdapat tulisan jika Capres Nomor Dua itu jadi presiden maka harga BBM akan dinaikkan.
Joko Widodo beralasan, pencabutan subsidi BBM karena dianggap memberatkan APBN, dan akan mengalihkannya untuk program-program padat karya lainnya. Sedangkan pada kutipan berita kedua, akibat kenaikan itu harga bensin akan naik hingga menyentuh harga di atas Rp10 ribu per liter.
Wahyu, Security Kantor Taspen, mengaku tidak mengetahui siapa yang menaruh selebaran gelap tersebut pada ATM BRI. Meskipun berada di halaman Kantor Taspen, namun letak ATM BRI posisinya berada di belakang kantor keamanan.
"Terus terang saya tidak tahu sama sekali siapa yang menaruh selebaran tersebut di ATM, soalnya letak ATM sendiri berada di belakang kantor keamanan sehingga sulit untuk memantau," kata Wahyu, saat dikonfirmasi Okezone, Senin (16/6/2014).
Informasi yang diterima Okezone, selebaran gelap tersebut disebar di sejumlah ATM di kota yang pernah dipimpin Joko Widodo seperti di ATM BNI unit Kleco Surakarta, ATM BRI unit Pasar Legi, ATM Gallery RM Said, ATM Mandiri, kantor Pos Solo di Jalan Sudirman, ATM Bank Muamalat Jalan Kapten Mulyadi, ATM BRI Unit Pasar Kliwon 7, ATM BRI Taspen Jalan Veteran Solo, ATM pom bensin Jalan Bhayangkara, dan ATM pom bensin Dr Rajiman.
Anggota tim sukses pemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla Jawa Tengah, Paryono, mengaku, belum mengetahui hal tersebut secara langsung. Dia menyakini, serangan yang ditujukan kepada Jokowi-JK, baik melalui selebaran gelap atau media sosial, akan sia-sia.
"Percuma mereka orang-orang yang tak suka dengan Jokowi berusaha menjatuhkan Jokowi. Masyarakat sudah tahu kalau itu hanya fitnah dan elektabelitas Jokowi tak akan jatuh oleh selebaran itu," papar Paryono saat dikonfirmasi terpisah.
Dia meminta pada masyarakat, untuk tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab menyangkut Jokowi. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.