Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Prabowo-Hatta saat mengikuti debat capres & Cawapres di Jakarta JAKARTA - Komitmen pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa untuk meninjau kembali (renegosiasi) sejumlah kontrak karya dengan perusahaan asing yang merugikan kepentingan nasional dinilai sebagai langkah tepat.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani menilai, langkah tersebut dapat mengurangi potensial lost atau kerugian potensial sumber daya alam Indonesia.
"Kita harus renegosiasi kontrak dengan perusahaan asing, batu bara, dan lainnya," ujar Ahmad Yani saat ditemui Okezone.
Menurutnya, renegosiasi dapat dilakukan tanpa menciptakan konflik dengan pihak lain, jika disertai penjelasan yang baik dan tetap menjunjung tinggi ketentuan hukum internasional.
"Tidak akan bermusuhan selama kita bisa menjelaskan. Lagi pula jika ada pihak yang dirugikan, renegosiasi bisa kembali dilakukan," tegasnya.
Sebelumnya, pasangan Capres-Cawapres Prabowo-Hatta mengaku bakal melakukan renegosiasi terhadap seluruh kontrak kerja sama usaha tambang di Indonesia dengan pihak asing.
Visi ini akan diemban keduanya demi menyejahterakan rakyat Indonesia. Pasalnya, di sektor itu kekayaan sumber daya alam dikeruk besar-besaran untuk pihak asing, bukannya untuk rakyat di negeri ini.
Untuk itulah, keduanya merasa sangat penting untuk melakukan renegosiasi kontrak di usaha tambang, migas, dan sebagainya.
KPK mencatat potensi kerugian negara di sektor Minerba mencapai Rp35,6 triliun dan USD1,79 juta (Rp17,9 triliun). Terdiri piutang PNBP (penerimaan negara bukan pajak) 2011-2013 sebesar Rp331 miliar dan USD546 juta.
Ada sekira 34 Kontrak Karya dan 78 Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu bara (PKP2B) yang seharusnya diselesaikan pada 12 Januari 2010. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.