Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Jokowi beri salam dua jari saat melepas ribuan peserta acara Gerak Jalan Revolusi Mental di Monas (Foto: Antara) SUKABUMI - Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Sukabumi yang menjabat sebagai Humas yakni Eko Arif memilih mendukung capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla di Pilpres 9 Juli 2014.
"Kenapa saya memilih Jokowi sebagai calon kepala negara yang paling layak memimpin bangsa ini, sebab Jokowi dan Jusuf Kalla mempunyai komitmen yang tegas untuk mensejahterakan rakyat dan yang terpenting kedua sosok ini selalu merakyat dan sederhana serta kebijakannya berpihak kepada rakyat kecil," kata Eko di Sukabumi, Senin (23/6/2014).
Menurut dia, pihaknya tidak khawatir dikeluarkan dari kepengurusan PPP Kota Sukabumi dan sudah menjadi risikonya, namun jika partainya tersebut memecat dirinya sudah dipastikan partai berlambang ka'bah itu akan merugi karena kehilangan kader-kader militannya. Bahkan, dirinya juga sudah mengajak para simpatisan dan pengurus PPP di Sukabumi untuk memilih pasangan nomor urut 2 pada pemungutan suara nanti.
Dia mengatakan, dengan membelot dirinya tersebut bukan berarti ia ingin memecah belah partai yang saat ini menaunginya, tetapi lebih kepada sikap demokrasi, apalagi PPP hanya sebagai partai pengusung saja dan mendorong kader lain untuk menjadi kepala negara yakti Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
"Jika Jokowi lebih baik dari Prabowo kenapa tidak kami memilih Jokowi, jangan sampai nantinya kecewa selama lima tahun ke depan, ini merupakan negara yang demokrasi dan harus saling menghargai setiap pilihan masing-masing individu apalagi kedua capres tersebut merupakan anak bangsa yang terbaik. Namun demikian masyarakat harus memilah dan memilih dahulu dalam menentukan arah pilihannya dan yang terpenting tidak terpengaruh oleh kampanye hitam," tambahnya.
Eko mengakui, waluapun pilihannya tersebut berbeda dengan apa yang sudah ditetapkan oleh partainya tersebut, tetapi dirinya tidak khawatir karena dirinya tetap berpegang teguh kepada azas demokrasi, karena setiap warga negara bebas menentukan hak pilihannya. Bahkan, ia juga sudah membuat beberapa atribut seperti kaos untuk dibagikan kepada masyarakat dan massa mengembang serta pendukungnya pada pemilihan legislatif lalu.
"Walaupun kalah pada pileg lalu, namun suara saya cukup banyak untuk memilih Jokowi-JK pada pilpres nanti. Tetapi saya tidak punya target berapa persen suara, yang terpenting konstituen saya memilih pasangan nomor urut 2 ini," katanya.
Pada pilpres ini diikuti oleh dua pasangan capres dan cawapres yakni nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang diusung Partai Gerindra, PAN, PPP, Partai Golkar, PKS dan PBB dan nomor urut 2 pasangan yang berjargon Indonesia Hebat yakni Jokowi-JK diusung PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura dan PKP Indonesia.
(ant//crl)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.