Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Mahfud MD (Foto: Okezone) PAMEKASAN- Meskipun isu yang berkaitan dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terus dihembuskan dari kelompok tertentu untuk menjatuhkan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta, dipastikan hal semacam itu tidak akan berefek bagi masyarakat yang ada di Madura.
Warga Madura tidak akan terpengaruh terhadap adanya black campaign tersebut. Malah, masyarakat yang mendukung Prabowo-Hatta terus mengalir. Mereka semakin simpatik kepada pasangan nomor urut satu itu.
Para pendukung Prabowo-Hatta, semakin kompak untuk memenangkan pada pilpres nanti. Semua lapisan masyarakat menyatakn dukungan dan akan berjuang habis-habisan dalam mengantarkan Prabwo duduk di kursi Presiden.
Mereka yang menyatakan dukungan tidak hanya dari kader partai, simpatisan tetapi juga ada dari elemen lain. Seperti kalangan pemuda, tokoh masyarakat. Bahkan, para ulama, kiai dan habaib mendukung Prabowo-Hatta.
Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD, menjelaskan, black campaign terhadap Prabowo hanya satu yakni peristiwa 1998 silam. Itu diulang-ulang selama bertahun-tahun. Kemudian orang menjadi bosan.
"Tidak ada pengaruhnya di Madura. Orang madura tidak tahu dan tidak akan mau tahu. Yang terjadi di Madura, justru orang semakin semangat untuk mendukung Prabowo-Hatta," ucap Mahfud MD saat ditemui di Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, Madura, Sabtu (28/6/2014).
Menurut Mahfud, saat dirinya berkunjung ke perkampungan di pulau Madura, histeria masyarakat akar rumput mendukung Prabowo-Hatta sangat tinggi. Ini menandakan atau membuktikan, masyarakat yang senang pada Prabowo terus mengalami peningkatan.
"Lalu para kiai se- Madura sudah menyatakan akan mejaga sampai tanggal 9 Juli (pelaksanaan Pilpres). Kami optimis perolehan suara Prabowo-Hatta di Madura sangat signifikat nanti," tandasnya.(fid) (ahm)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.