Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Prabowo dan Jokowi saat debat capres di Hotel Gran Melia, Jakarta (foto: Okezone) JAKARTA - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, menilai debat capres-cawapres yang telah digelar dua kali bisa mempengaruhi psikologi pemilih mengambang.
"Sekecil apapun akan berpengaruh, tetapi mereka (pemilih) masih akan menunggu sampai lima kali debat tuntas," katanya kepada Okezone, Selasa (17/6/2014) malam.
Siti menjelaskan, dua debat yang sudah dilakukan memang belum membuat para pemilih terutama pemilih mengambang menjatuhkan pilihan. Pemilih, lanjutnya, pasti punya penilaian terhadap visi misi yang dipaparkan capres.
"Tapi akhirnya mungkin akhir bulan ini atau awal bulan depan baru akan kelihatan atau akan mengerucut kemana para pemilih ini," terangnya.
Menurut Siti, debat capres-cawapres bakal menjadi pertaruhan bagi para kandidat yang bakal tampil di Pemilu presiden (Pilpres) 9 Juli untuk meyakinkan para pemilihnya.
"Swing voters (pemilih mengambang) itu kan kebanyakan ada di menengah atas, orang yang sudah bagus pendidikannya, ekonominya, nah mereka ini yang sedang mengunyah-ngunyah visi misi yang disampaikan para capres-cawapres itu," tuturnya.
Sementara untuk masa mengambang yang ada di akar rumput tentu mesti mengandalkan tim sukses masing-masing capres. Bagaimana mesin-mesin partai pendukung bergerak untuk kembali menggandeng suara yang sudah diraih pada saat Pemilu legislatif (Piles) lalu.
"Sekarang mesti konsolidasi lagi untuk meyakinkan mereka," tegasnya.
Debat capres-cawapres masih menyisakan tiga putaran. Pada 22 Juni debat capres dengan tema politik internal dan ketahanan nasional.
Kemudian pada 29 Juni debat cawapres dengan tema pembangunan sumber daya manusia dan IPTEK dan terakhir pada 5 Juli debat capres dan cawapres dengan tema pangan, energi, dan lingkungan. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.