Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
foto Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa (dok: Okezone) JAKARTA - Keputusan sejumlah politisi mengalihkan dukungan ke koalisi yang dibangun Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dinilai akan menjadi bumerang bagi ketokohan mereka di depan publik. Sikap tak konsisten para politisi kutu loncat ini juga akan merugikan pasangan Prabowo-Hatta.
"Kita tahu nalar politisi dan pemilih bisa berbeda. Kecil kemungkinan keberadaan mereka menarik hati pemilih. Jadi kalau kita lihat koalisi dukungan politisi, itu hanya manuver kelas atas yang belum tentu diikuti massa rakyat," kata pengamat Politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Arie Sudjito, Kamis (29/5/2014).
Secara gamblang, ia menyebut nama Marzuki Alie, Ali Masykur Moesa, maupun Mahfud MD yang masuk dalam kategori tersebut. Bergabungnya mereka ke kubu Prabowo-Hatta, kata Arie, akan menurunkan citra kualitas mereka sendiri plus pasangan yang didukung. Sebab, publik sudah terlanjur menganggap tokoh-tokoh itu sebagai calon presiden. Kemudian malah menurunkan kelasnya hanya menjadi bagian dari tim sukses capres.
"Misalnya Mahfud MD, dari capres kok jadi timses? Publik akan lihat sebagai pragmatisme politik. Sekelas capres harusnya tak jadi timses. Harusnya jadi negarawan. Mahfud menurunkan sendiri kualitas dirinya," cetus Arie.
Menariknya, ia melihat kehadiran sosok-sosok itu akan jadi beban bagi Prabowo-Hatta. Lantaran mereka harus mencarikan konsesi politik untuk diberikan pada Marzuki, Ali Masykur, ataupun Mahfud MD. Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa pun semestinya jeli dengan melihat rekam jejak ketiganya yang terbukti telah kalah bertarung baik sebagai caleg maupun kandidat capres.
Sebagaimana diketahui, Marzuki Alie dan Ali Masykur Moesa memutuskan bergabung dan menjadi bagian dari tim sukses Prabowo-Hatta Rajasa. Walau sebelumnya menjabat sebagai Ketua DPR, Marzuki Alie gagal kembali melenggang ke Senayan dari Partai Demokrat.
Sementara Ali Masykur adalah Anggota BPK RI dan mantan anggota DPR RI. Baik Marzuki Alie maupun Ali Masykur pernah menjadi bakal calon presiden dalam konvensi capres Partai Demokrat. Hanya saja gagal menang karena kalah jauh dari Dahlan Iskan.
Sementara, Mahfud MD adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi dan mantan Anggota DPR, yang sempat menjadi salah satu dari bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Belakangan, Mahfud gagal bersaing dan Jusuf Kalla lebih dipilih Jokowi sebagai bakal cawapresnya. Pasca itu, Mahfud menyeberang ke kubu Prabowo-Hatta yang tidak diusung PKB.(fid) (ahm)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.