Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Ilustrasi Okezone JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jayabaya Igor Dirgantara mengatakan, adanya transaksi politik justru terlihat menguat di poros Jokowi-JK.
Pernyataan Igor muncul setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa Kementerian Agama akan menjadi jatah Nahdlatul Ulama (NU).
Padahal Jokowi sebagai capres yang diusung PDI Perjuangan dan mitra koalisinya kerap sesumbar tidak ada bagi-bagi kursi dan kekuasaan dalam koalisinya.
"Ya justru transaksi politik sepertinya kuat ada di poros Jokowi-JK. Pernyataan Muhaimin terkait Menteri Agama pasti akan diisi kader NU dari PKB adalah bukti kuat adanya bagi-bagi kursi di kubu Jokowi-JK," ucap Igor di Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Meski Jokowi dan Megawati memastikan tidak ada politik transaksi dalam koalisi yang dibangun namun merupakan keniscayaan dalam praktik politik praktis selalu ada 'dagang sapi'.
"Statement yang menyatakan bahwa tidak adanya politik transaksi dalam koalisi jelas kebohongan publik. Politik adalah masalah siapa mendapatkan apa, kapan dan bagaimana (who gets what, when and how)," paparnya.
Bisa saja, kata dia, di depan panggung politik, para politisi itu mengatakan koalisi yang dibangun adalah 'kerja sama tanpa syarat'. Namun, di belakang layar, ada power sharing yang bekerja. "Karena politik adalah sarana merebut kekuasaan untuk menduduki jabatan politik," imbuhnya.
Menurutnya, logika politik selalu bekerja atas dasar mekanisme kontrak politik karena tidak akan ada 'makan siang' gratis. Apa yang diwacanakan oleh poros PDIP, PKB, NasDem dan Hanura terkait 'kerja sama tanpa syarat', menurut Igor adalah bentuk basa-basi politik dalam meraih simpati dan dukungan pemilih.
"Tapi ingkar janji tampaknya sudah jadi model poros Jokowi-JK, yang didukung Muhaimin Iskandar. Kalau tidak, Rhoma Irama dan Mahfud MD tidak akan mungkin menyeberang mendukung Prabowo-Hatta yang lebih jujur dan terbuka," jelasnya.
Sebelumnya saat berkunjung ke Surabaya pada Minggu 25 Mei lalu, Cak Imin menyatakan optimistis warga NU bakal menjadi Menteri Agama, jika pasangan Jokowi-Jusuf Kalla menang pada pemilhan presiden dan wakil presiden 2014.
"Saya menjamin Menteri Agama dari kalangan NU, kalau Jokowi-JK menang," kata Cak Imin di Surabaya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.