Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - Sesepuh Partai Golkar Mayor Jenderal (Purn) Suhardiman meminta Aburizal Bakrie (Ical) memikirkan kembali keputusannya maju dalam kontestasi Pilpres 2014. Dia menilai, Ical tidak memenuhi persyaratan sejarah.
"Mengenai Ical kuncinya itu historis atau sejarah dan sosiologis. Sejarah itu berulang kembali bahwa capres harus dari (etnis) Jawa, dan secara sosiologis masyarakat paling besar adalah Jawa, jadi lebih baik dia mengundurkan diri. Jadi cawapres pun ndak usah," kata Suhardiman di kediamannya, Jalan Kramat Batu, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).
Suhardiman melontarkan pernyataan itu setelah dirinya menerima kehadiran Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso untuk bersilaturahmi.
Suhardiman yang juga merupakan tokoh senior Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia atau SOKSI (pendiri Golkar) menilai lebih baik Ical menjadi dalang untuk memenangkan calon dari Partai Golkar. Menurut dia, posisi dalang lebih terhormat bagi seorang Ical.
"Lebih baik berpikir sebagai dalang, lebih terhormat," ujar dia.
Suhardiman menilai Ical yang berasal dari etnis luar Jawa tidak akan berhasil menjadi capres maupun cawapres.
"Siapapun yang menjadi presiden pasti orang Jawa, dan ini yang perlu dipegang oleh saudara kita. Tapi nampaknya Ical masih ngotot ingin menjadi presiden, maka saya bertaruh tidak akan mungkin berhasil," kata dia. (ant//trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.