Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) saat ini sedang dilirik banyak partai politik untuk berkoalisi, menghadapi pemilihan umum presiden (pilpres) 9 Juli 2014, mendatang.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri pun diberi nasihat oleh salah satu pendiri Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, Nehemia Lawalata.
"Sebagai pendiri dan salah satu Ketua PKP Indonesia, merasa memang tidak layak bersama PDIP dalam artian layak diterima kalau dilihat dari kepntingan pemerintahan terbentuk nanti dengan parlemen," jelas Nehemia dalam diskusi bertema 'Mantenan Politik 2014-2019: Versi Rakyat Vs Versi Elit?' di Kantor Founding Father House (FFH), Jakarta, Kamis (15/5/2014).
Nehemia mengaku sudah menemui politis senior PDIP sekaligus Ketua MPR Sidarto dan Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo untuk memberikan saran terbaik kepada calon presiden (capres) Joko Widodo untuk memilih wakilnya.
"Kami memang tulus PKP Indonesia memberikan dukungan. Apa itu kerja sama atau dukungan terserah PDIP menanggapi itu. Itupun tidak jadi masalah bagi kami, karena bagi kami Trisakti ajaran Bung Karno dilaksanakan. Kalau Jokowi komit dengan Trisakti ajaran Bung Karno sudah bersyukur," paparnya.
Menurutnya, pria yang akrab disapa Jokowi harus memilih calon wakil presiden yang potensial.
"Tapi, hati-hati jangan sampai di kandang Banteng dilahirkan seekor Macan Tutul yang bisa menerkam Banteng itu. Jangan sampai pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) 2004-2009 itu terjadi," urai Nehemia.
"Jangan sampai ini terjadi. Di kandang Banteng lagi tidur kemudian diterkam Macan Tutul," pungkasnya.
(crl)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.