Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Akbar Tandjung (Foto: Heru Haryono/Okezone) JAKARTA - Juru bicara calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK), Poempida Hidayatullah mengaku heran dengan pernyataan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Akbar Tandjung yang akan memecat kadernya bila memberikan dukungan kepada pasangan Joko Widodo (Jokowi)-JK.
Menurut dia, salah satu platform Partai Golkar adalah nondiskriminatif. "Oleh karena itu saya sangat kaget dengan statement Bang Akbar Tanjung tentang siapa yang mendukung Jokowi JK harus dipecat, tetapi JK sebagai cawapres tidak perlu dipecat," katanya kepada wartawan, Rabu (21/5/2014).
Poempida menuturkan, sikap Akbar sangat tidak sesuai dengan azas nondiskriminatif partai beringin. Maka, bila hal itu terwujud lanjut Poempida, akan terjadi inkonsistensi dalam konteks tata kelola kepartaian di partai berlambang pohon beringin ini.
"Apa yang kemudian disebut oleh Bang Akbar mengenai loyalitas pun akan menjadi sumir apakah yang dimaksud itu loyalitas pada kewibawaan partai atau kebijakan seorang ketua umum. Karena jelas Partai Golkar dalam berbagai sudut pandang AD/ART tidak dapat dipersonifikasi oleh seorang ketua umum," tandasnya.
Kendati demikian, sambungnya, sikap Akbar ini masih bisa dipahami jika konteks pernyataannya untuk meligitimasi kebijakan pemecatan yang pernah dikeluarkannya pada 2004 kepada Fahmi Idris Cs karena mendukung cawapres JK yang dicalonkan oleh Partai Demokrat.
"Tidak perlu kemudian saya ceritakan apa yang terjadi di 2004. Agar kemudian semua pihak belajar dari momen tersebut untuk kebaikan dan soliditas Partai Golkar di masa yang akan datang. Ini 2014, bukan 2004. Mari kita buat lembaran baru," pungkasnya. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.