Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
(Foto: Antara) JAKARTA - Sebelum "satu perahu" dengan PDI Perjuangan, Partai Golkar sempat menjalin komunikasi dengan berbagai partai-partai lain. Salah satunya adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Dalam perjalanan "menjahit" koalisi, banyak momentum yang terekam. Baik saat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambangi rumah Ketua Umum Partai Golkar Abu Rizal Bakrie (Ical) di jalan Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, hingga pertemuan balasan di rumah Prabowo di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Saat pertemuan intens tersebut, Ical dikabarkan rela untuk turun kelas menjadi pendamping Prabowo, untuk bertarung di Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
"Saya melihat dari naik kuda hingga berdesakan ke Pasar Gembrong, menandakan bahwa Ical ikhlas untuk turun kelas, dan gabung ke poros PDIP. Kendati dari belum ada jaminan Ical akan menjadi cawapres Jokowi. Hal tersebut karena posisi tawar Partai Golkar yang lemah, meski dalam pileg menempati posisi ke dua," kata Pengamat politik Didik Triana, saat berbincang dengan Okezone, Rabu (2/4/2014).
Sebelumnya, Selasa 13 Mei kemarin, calon Presiden dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Golkar,Ical di Pasar Gembrong, Jakarta Timur. Dengan berdesak-desakan, Jokowi mengatakan jika PDIP dengan Golkar punya kesamaan platform. Pertemuan di pasar tradisional tersebut, menurut Gubernur DKI Jakarta itu, menjadi bukti kesamaan PDIP dengan Golkar.
Sementara itu, Ical yang tampak senang disambut antusias masyarakat setempat, mengatakan pasar merupakan simbol kerakyatan dan searah dengan perjuangan Golkar. "Pasar itu simbol kerakyatan sesungguhnya. Sama kayak Golkar suara rakyat suara Tuhan," ucap Ical. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.