Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
ilustrasi (Okezone) JAKARTA - Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray Rangkuti mengimbau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) harus bernyali untuk menghentikan kampanye hitam dalam Pilpres 2014. Maraknya kampanye hitam kata dia, cermin dari buruknya praktik demokrasi.
"Bawaslu tak harus selalu terpaku menunggu. Sejatinya mereka dapat dengan cepat, lugas, dan bernyali menghentikan kampanye jahat yang semakin tak terkendali," ujar Ray kepada Okezone, Kamis (29/5/2014).
Untuk itu, dirinya meminta pemerintah untuk merombak jajaran Bawaslu. "Jika selalu menunggu, memang Bawaslu perlu restrukturisasi. Ketua Bawaslu yang sekarang memang tidak kompeten untuk mengawal dinamika pemilu," lanjutnya.
Menurutnya, istilah kampanye hitam diubah menjadi kampanye jahat, karena istilah kampanye hitam tidak layak dan patut.
"Karena seolah hitam selalu buruk, dan itu tidak sehat bagi sebagian warga negara kita. Ada kecenderungan meningkatnya kampanye jahat menjelang pilpres ini," tuturnya.
Dia pun menjelaskan kampanye jahat terhadap pasangan capres dan cawapres, pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurutnya ada delapan isu kampanye jahat ke Jokowi, di antaranya isu agama, akta nikah palsu, iklan ucapan kematian, terlibat membuat soal UN, dan lain sebagainya.
Adapun untuk Prabowo kata dia, kampanye hitam yang menonjol belakangan ini adalah soal kasus penculikan, pelanggaran HAM dan kerusuhan Mei 1998 lalu.
"Hal seperti ini Bawaslu untuk segera turun tangan membatasi maraknya kampanye jahat ini. Tak perlu menunggu terjadinya hal-hal yang tak diharapkan. Seperti misalnya kekerasan, dan menurunnya kwalitas demokrasi," pungkasnya. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.