Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Jokowi dan Megawati Soekarnoputri (Foto: Heru Haryono/Okezone) JAKARTA – Prediksi PDI Perjuangan bakal meraih suara dengan memajukan Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden rupanya meleset. Perolehan suara PDIP menurut hasil quick count berbagai lembaga survei tidak mencapai angka 20 persen.
Pakar komunikasi politik, Emrus Sihombing, menilai PDIP sejak awal sudah terlalu percaya diri akan mendongkrak suara PDIP dengan diusungnya Jokowi sebagai bakal calon presiden.
“PDIP kepedean. Meleset sekitar delapan persen dari target. Angka delapan persen ini bisa mencapai lebih dari tujuh juta pemilih. Mereka (PDIP) terlalu percaya diri. Mereka mengajukan Jokowi, tetapi mereka tidak mengkalkulasikan, kelemahan yang dimiliki Jokowi,” kata Emrus saat berbincang dengan Okezone di Jakarta, Rabu (9/4/2014) malam.
Menurut Emrus, isu presiden boneka yang melekat pada diri Jokowi oleh publik turut mengerem minat publik terhadap partai banteng moncong putih.
“Wajar jika publik mengatakan itu (presiden boneka PDIP). Kenapa mereka mengatakan calon boneka itu wajar karena PDIP tidak menunjukkan adanya keprofesionalan partai di mana mengajak seorang pemimpin daerah berziarah pada jam kerja. Bahkan Jokowi pun sampai mencium tangan Mega,” tuturnya.
Disampaikan Emrus, PDIP harus mengubah strategi dalam Pemilu Presiden jika ingin konsisten menaikkan suara PDIP.
“Kemasan politik PDIP tidak profesional. PDIP terlena dengan hasil survei. Seharusnya dikawal dengan komunikasi politik yang baik,” tukasnya. (put)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.