Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Prabowo Subianto (Foto: Okezone) JAKARTA - Partai Gerindra seharusnya menggalang koalisi dengan partai-partai yang juga berada dalam posisi oposisi. Sebab posisinya dipastikan akan bersaing dengan PDIP. Pilihan Gerindra hanyalah berkoalisi dengan Hanura atau Nasdem.
Selain itu, Gerindra juga masih berpeluang menggaet dua partai yang diprediksi tak lolos ke senayan. "Di luar ini, Gerindra dan lebih-lebih Prabowo akan dianggap berbohong,” kata aktivis Pergerakan Perempuan Nusantara, Nurjannah, di Jakarta, Selasa (15/4/2014).
Prabowo diminta tidak mengingkari prinsipnya sendiri untuk melawan penganut neoliberalisme. Hal itu harus ditunjukkan dengan konsisten menjauhi partai-partai pendukung pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pernah dituduhnya antek neoliberalisme. "Prabowo tidak boleh berkoalisi dengan partai-partai eks pemerintah," jelasnya. Langkah Prabowo itu membuktikan bahwa dia hanya mengejar kekuasaan semata.
Kalaupun harus menggaet partai eks pemerintah, Prabowo harus mempertimbangkan kadar dukungannya terhadap neoliberalisme. Sebab, sambungnya, tidak semua partai eks pemerintah, sama sikapnya soal neoliberalisme. Gerindra masih mungkin menggandeng PPP atau PKB tanpa banyak menimbulkan persoalan yang serius. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.