Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA - Jokowi effect ternyata tidak sedahsyat hasil survei yang menyebutkan bahwa suara PDIP akan naik hingga 30 persen setelah pria asal Solo itu ditunjuk sebagai calon Presiden.
Apa penyebabnya, pakar personal branding, Dewi Haroen, mengatakan Jokowi tidak jeli memilih orang yang tepat untuk memudahkan komunikasi antara media dengan dirinya yang merupakan kunci penting dalam mendongkrak popularitas dan elektabilitas.
Mantan Wali Kota Surakarta, itu juga tak memiliki sikap tegas terhadap apapun, seperti antikorupsi serta konsep ekonomi yang jelas untuk memakmurkan rakyat.
"Bisa jadi mereka sama sekali tidak mempelajari bagaimana Jokowi berhasil dalam Pilkada DKI. Mereka merasa di atas angin, karena menganggap Jokowi media darling serta terbuai dengan hasil survei," katanya, Kamis (10/4/2014).
Menurut Dewi, tim pendukung Jokowi juga tidak terlihat melakukan upaya yang nyata. Sehingga, pemilih tidak mendapat informasi yang cukup.
Selain itu, akhir jelang kampanye di mana mulai ada pergeseran persepsi masyarakat terhadap figur Jokowi yang disebut sebagai capres boneka Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Padahal, menurutnya, situasi dan kondisi yang rawan seharusnya disikapi dengan cerdas, tapi kenyataannya tidak disadari oleh tim Jokowi.
"Pembiaran ini akhirya berharga mahal dengan tidak efektifnya personal brand Jokowi terhadap PDIP di Pileg 2014," pungkas dosen Psikologi Universitas Indonesia itu. (trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.