Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) (Foto:Okezone) JAKARTA - Sejauh ini hanya dua nama yang selalu disebut-sebut bakal mendapingi calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), diantaranya Ryamizard Ryacudu dan Jusuf Kalla (JK).
Pengamat Politik, Emrus Shiombing menilai bahwa sosok JK sangat kental dengan jaringan bisnis. Dia khawatir kegiatan bisnis JK akan mencampuri kepentingan dalam pemerintahan.
"Kebijakan yang dibuat nantinya dikhawatirkan hanya untuk menguntungkan perusahaan-perusahaannya," kata Emrus di Jakarta, Senin (28/1/2014)
Dia menambahkan bahwa JK yang disebut-sebut akan dipasangkan dengan bakal capres PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) juga telah berusia uzur. Hal ini bertolak belakang dengan Jokowi yang masih muda, energik, dan gemar blusukan ke pelosok kampung.
"Kelemahan JK adalah faktor usia yang dapat mengganggu proses jalannya pemerintahan. Dikhawatirkan, Jokowi canggung dengan senioritas JK dalam menjalankan roda pemerintahan. Sementara Ryamizard memiliki jaringan yang luas dengan TNI dan Polri. Hal ini dapat menjamin dari segi pertahanan dan keamanan," tandasnya.
Sementara, Ian Kamarudin aktivis asal Makasar mengatakan siapa cawapres Joko Widodo adalah orang yang bisa menutupi kekurangan dari karakter Jokowi.
Ditanya antara JK dengan Ryamizard Ian mengatakan, JK dengan Jokowi banyak kesamaan baik dari karakter maupun cara kerja. Berbeda dengan Ryamizard yang punya ketegasan apalagi terhadap ancaman NKRI, pasti berbeda dengan JK.
"Soal JK saya melihat ada indikasi terjadinya dua matahari kembar nantinya, dikahwatirkan akan terjadi sektarian-sektarian kelompok di dalam pemerintahan, terbukti ketika periode pertama pemerintahan SBY-JK,baru berjalan satu tahun itu sudah kelihatan terjadinya dua kubu, kami tidak ingin ini terjadi pada Jokowi jika menggandeng JK," ungkapnya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.