Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
LAMPUNG TENGAH - Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Lampung Tengah, HF "menghilang". Keberadaannya tak diketahui setelah terindikasi menerima suap dari calon legislatif.
"Sejak Jumat 24 April 2014, pada pelaksanaan pleno rekapitulasi perolehan suara hasil pemilu legislatif di tingkat provinsi terakhir bertemu, hingga saat ini belum ada kabarnya," kata salah satu Komisioner KPU Lampung Tengah, Indra Irawan, Selasa (29/4/2014).
Dia menegaskan, tidak mengetahui perihal dugaan adanya praktik suap-menyuap yang diduga menerpa Ketua KPU Lampung Tengah (Lamteng) dengan beberapa orang calon anggota legislatif setempat.
"Sampai hari ini, saya belum bisa kontak ketua, HP-nya juga masih tidak aktif," ujarnya menambahkan.
Ia juga menyatakan, persoalan adanya transfer uang dari sejumlah caleg kepada oknum pimpinan KPU Lampung Tengah itu baru diketahuinya setelah muncul di media massa.
"Saya tahunya malah dari media, selama ini tidak tahu ada kejadian tersebut," terangnya.
Kediaman HF di salah satu komplek elit di Kabupaten Lampung Tengah, tampak sepi. Di rumah nomor 25 dengan pagar warna hijau itu hanya terlihat satu unit mobil pick up bermuatan semen. Gerbangnya tertutup rapat dan digembok.
Seorang warga menyebutkan, HF kemarin malam sempat terlihat masih menginap di rumahnya, namun pagi harinya kembali pergi.
Menurutnya, HF dikenal jarang berbaur dengan tetangga selama kurun waktu kurang lebih empat tahun tinggal di perumahan elite tersebut.
Warga tersebut mengatakan, HF memiliki tiga unit mobil, dua di antaranya bermerek Toyota Fortuner dan Mistubishi Pajero.
Pria yang juga salah satu ketua RT di daerah itu menyebutkan, sebelum pelaksanaan pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2014 di tingkat kabupaten, rumah HF ramai dikunjungi orang.
Sebelumnya, mantan sopir HF, Heri Agustiawan (HA) melalui Jaringan Pemberantas Korupsi (JPK) membongkar adanya dugaan suap yang melibatkan salah seorang pimpinan KPU di daerah itu.
JPK menyebutkan bahwa dugaan suap atau praktik korupsi tersebut terjadi karena adanya proses suap-menyuap antara Ketua KPU Lampung Tengah dengan beberapa caleg pada Pemilu 2014. (ant//trk)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.