Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Ujian SMA (Foto: Antara) JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan munculnya nama Joko Widodo (Jokowi) dalam soal Ujian Nasional (UN), murni kelalaian jajarannya. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim membantah adanya unsur politis dalam pembuatan soal.
"Tidak ada unsur politiknya, kalau memang ada kesengajaan akan kita proses. Dan penyusunan soal UN dilakukan sejak Juli 2013, jauh dari bursa capres yang dilakukan baru-baru ini," ujar Musliar saat jumpa pers di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (15/4/2014).
Musliar menjelaskan, dalam pembuatan soal UN pihaknya telah melibatkan para ahli, guru, dosen perwakilan universitas, dan pusat pengembangan pendidikan. "Kita juga tidak tahu tokoh-tokoh yang masuk ke pencapresan sekarang ini,” ujarnya.
Sebab, diakunya, selain nama Jokowi banyak nama tokoh yang terdapat dalam soal ujian. Seperti sastrawan WS Rendra, musisi Iwan Fals, dan tokoh-tokoh lain. Tapi mudah-mudahan tidak ada unsur kesengajaan," tutupnya.
Nama Jokowi sendiri muncul dalam soal UN Sekolah Menengah Atas (SMA) yang dikerjakan siswa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Terselip pertanyaan yang berisi biografi singkat Jokowi. Materi itu masuk dalam soal ujian Bahasa Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, langsung melakukan rapat kordinasi mengenai munculnya soal Jokowi dalam soal UN tersebut. Dia memperkirakan soal ini sudah dibuat sejak enam bulan lalu.
Nuh pun menginstruksikan jajarannya untuk memburu pembuat soal yang berisi mengenai biografi capres PDI Perjuangan tersebut.
(ded)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.