Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Joko Widodo (Jokowi) (Foto: Okezone) JAKARTA - Sikap bakal calon presiden dari PDI Perjuangan, Joko Widodo (Jokowi) yang hingga kini belum juga mengumumkan visi dan misinya sebagai capres, menimbulkan kesan bahwa Gubernur DKI Jakarta itu terlalu bergantung pada partai.
Pakar komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing mengatakan, slogan PDIP yakni 'Indonesia Hebat' saat ini belum mencapai tataran operasional. Menurutnya, hal itu menunjukkan kelemahan tim PDIP dan Megawati dalam menyusun program.
"Jokowi harusnya menjadi penentu rumusan pembangunan ke depan. Jangan PDIP yang merumuskan dan menyusunnya. Karena kalau nanti Jokowi jadi Presiden, kan bukan untuk partainya, tetapi seluruh masyarakat Indonesia," ujar Emrus, Sabtu (26/4/2014).
Jokowi, kata Emrus, sejatinya menyampaikan program dan visi misi ke depan sedini mungkin. Pasalnya, jangan sampai mantan Wali Kota Solo itu justru disetir oleh partai dan Megawati. "PDIP atau partai hanya bisa membantu, bukan ikut-ikutan bikin rumusan," sebutnya.
Dia menambahkan, saat ini pun sebenarnya sudah terlambat bagi Jokowi untuk menyampaikan visi dan misi capres. Ia menyayangkan mengapa saat pengumuman Jokowi sebagai capres partai kepala banteng moncong putih, sama sekali tidak merilis visi misi dan konsep ke depan.
"Sekarang sudah terlambat. Seharusnya merilis visi misi sewaktu pengumuman pengusungan Jokowi dan pemilu legislatif kemarin. Kalau sekarang, ya sudah terlambat," pungkasnya. (ydh)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.