Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
Gede Pasek saat bertandang ke Gedung KPK (Foto: Dok Okezone) DENPASAR - Penghitungan Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali masih terus berlangsung. Gede Pasek Suardika (GPS) yang maju melalui jalur DPD kini harap-harap cemas.
Meski demikian, penghitungan yang dilakukan tim suksesnya, suara mantan politikus Partai Demokrat itu bisa lolos ke Senayan.
Saat ditemui Okezone, Pasek mengaku saat ini hanya bisa berharap dan berdoa agar langkahnya berkiprah di DPD mendapat dukungan masyarakat dan diberkati Ida Sang Hyang Widi Wasa, sesuai keyakinan HIndu yang dipeluknya.
Jika, benar-benar lolos, sesuai hasil rapat pleno KPU Provinsi Bali yang akan digelar Rabu 23 April 2014, Pasek akan pindah kantor dari Gedung Nusantara I ke Gedung Nusantara V.
"Saya ingin berharap jika bisa berkiprah di DPD, ingin melakukan penguatan lembaga DPD sesuai fungsi dan tugasnya, agar bisa lebih kuat lagi dibanding sekarang, dalam menyuarakan aspirasi daerah," tutup suami dari Evie Lestari Andajani itu.
Untuk menuju kursi DPD, Pasek mengaku harus all out. Diakui Pasek, modal politik dan dukungan saja, tidak cukup untuk merebut simpati pemilih. Dia membuktikan sendiri, karena tidak mungkin bisa bekerja atau jalan tanpa dukungan finansial memadai.
Ia pun buka-bukaan urusan modal uang untuk pencalonannya di DPD, karena itu juga sesuai yang dilaporkan oleh tim suksesnya ke lembaga berwenang.
"Paling banyak dana tersedot untuk pengadaan berbagai atribut seperti kartu nama, baju kaos, spanduk, baliho hingga peralatan dan sarana yang bermanfaat untuk masyarakat bersembayang seperti dupa hingga tasbih," katanya.
Lantas, berapa dana yang dia habiskan untuk pencalonan DPD? Pasek mengaku, dia sendiri sudah memasang batas limit biaya kampanye tidak lebih dari Rp1 Miliar. "Ya kira-kira habis Rp750 juta an lah, " akunya. (kem)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.