Share dulu ya sob
Facebook
Google+
Twitter
JAKARTA- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, bersuara lantang soal isu pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) yang kerap diarahkan ke calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Dia menuding, isu tersebut menjadi fitnah rutin saat pemilu. "Soal isu HAM ini adalah isu yang selalu di daur ulang. Bahkan ada kecenderungan dijadikan fitnah rutin menjelang pemilu. Kalau kita lihat apa yang dituduhkan tidak ada," tegas Fadli, di kantor DPP Gerindra, Jakarta, Rabu (30/4/2014).
Fadli menambahkan, soal penculikan yang disebut-sebut dilakukan Prabowo tak ada buktinya hingga kini. Bahkan, dia yakin bahwa mantan Danjen Kopassus itu tidak terlibat serangkaian isu pelanggaran HAM. "Kerusuhan Mei 1998, 100 persen Prabowo tidak terlibat," jelasnya.
Sementara, soal penembakan Trisakti yang rumornya dilakukan oleh Kopassus, Fadli pun membantahnya. "Pada kasus itu yang melakukan adalah dari oknum polisi. Bahkan, pelakukan sudah dihukum pada tahun 1999 silam. Silakan cek," sambungnya.
Dia merasa heran dengan banyaknya tudingan yang diarahkan ke Prabowo setiap menjelang pemilu. "Baru sekarang diangkat, jadi sangat kental sekali isu ini diangkat sebagai isu pesanan dan komoditas politik jangka pendek. Sebenarnya, adukannya lama dan diberi bumbu-bumbu. Tapi sudah basi semua," paparnya.
Menurut dia, selama ini Prabowo sudah melakukan klarifikasi soal kasus pelanggaran HAM berat tersebut. Gerindra pun, tak mau terlalu termakan oleh isu yang menyudutkan capresnya. "Pak Prabowo sudah melakukan klarifikasi bertahun-tahun. Silakan cek, dokumentasi koran dan lain-lain. Bahkan dari 1999 saya melakukan klarifikasi bersama pak Prabowo. Kalau kita ikuti isu ini sama saja ikut permainan gendang lawan. Jadi ini sengaja dihembuskan oleh lawan politik," simpulnya. (ugo)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.